Rabu, 14 Oktober 2009

ESENSI PENDIDIKAN AGAMA DALAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

I. Pendahuluan
Peranan pendidikan sebagai sarana rekayasa dan pengembangan kemanusiaan ke arah yang lebih baik, biasanya terakumulasi ke dalam tujuan yang diinginkan, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang yang sesuai dengan kebutuhan sesorang atau sekelompok orang yang terlibat di dalam aktivitasnya. Kemudian juga dapat dikatakan, bahwa perubahan ke arah yang lebih baik merupakan esensi dari pendidikan itu sendiri, sehingga jika tanpa ada perubahan, menurut tujuan – tujuan pendidikan yang telah diterapkan sama artinya tidak ada proses kependidikan. Maka disini saya mencoba mengulas secara ringkas tentang esensi pendidikan Agama dalam pengembangan Sumber Daya Manusia, yang di dalamnya membahas tentang : Kosep Agama tentang manusia, arti penting pendidikan Agama, dan pentingnya peranan Agama dalam pembangunan bangsa.

II. Pembahasan
A. Konsep Agama Tentang Manusia
Konsep agama ( islam ) tentang manusia mempunyai hubungan dan kaitan erat dengan masalah pendidikan agama dan pengembangan sumber daya manusia. Menurut islam ( doktrin Qur'aniyyah ) manusia mempunyai atau dibekali dua macam potensi dasar oleh Allah, Tuhan Yang Maha Pencipta, yaitu : Potensi fisik ( Jasad, raga ), dan potensi ruh ( hidup, akal, dan qalbu )
Filsafat Barat umumnya hanya mengakui potensi ruh manusia itu pada sisi kehidupan dan akal ( rasio ) saja, kurang meyakini adanya potensi ( sub potensi ) qalbu. Oleh karena itu peradaban barat hanya bersandar pada pengembangan nalar secara optimal tanpa banyak mengembangkan qalbu. Sebaliknya peradaban timur klasik lebih tertarik mengembangkan qalbu dari pada pengembangan akal atau nalar, akibatnya rasionalitas Barat mengalami perkembngan tanpa kendali moralitas, dan moralitas timur ngelantur tanpa imbangan rasionalitas. Islam menghendaki keterpaduan antara keduanya plus potensi wahyu.
Dalam Al Qur'an, kata – kata Yatlu ( يتلوا ) , yuzakki( يزكّى ) , dan Yu'allimu( يعلّم ) dalam satu paduan, seperti tercantum antara lain :




a) Surat Ali Imran ayat : 164

لَقَدْ مَنَّ اللّهُ عَلَى الْمُؤمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولاً مِّنْ أَنفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن قَبْلُ لَفِي ضَلالٍ مُّبِينٍ ﴿١٦٤﴾

Artinya : " Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang - orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan ( jiwa ) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum ( kedatangan Nabi ) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata ".

b) Surat Al Jum'ah Ayat : 2

هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولاً مِّنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا مِن قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ ﴿٢﴾

Artinya : " Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata ".
Disamping paduan tiga kata di atas juga kata – kata As Sam'u( السمع ) , Al Basharu( البصر ) , dan Al Fuad ( الفؤاد ) dirangkai dalam satu – kesatuan yang diulang berkali – kali dalam ayat Al Qur'an, sebagai berikut :

a) Surat Al Isra' ayat : 36

وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولـئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً ﴿٣٦﴾

Artinya : " Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya " .




b) Surat An Nahl ayat : 78

وَاللّهُ أَخْرَجَكُم مِّن بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لاَ تَعْلَمُونَ شَيْئاً وَجَعَلَ لَكُمُ الْسَّمْعَ وَالأَبْصَارَ وَالأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ﴿٧٨﴾
Artinya : " Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur ".

c) Surat Al Mukminun ayat : 78

وَهُوَ الَّذِي أَنشَأَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ قَلِيلاً مَّا تَشْكُرُونَ ﴿٧٨﴾

Artinya : " Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur ".

d) Surat As Sajdah ayat : 9

ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِن رُّوحِهِ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ قَلِيلاً مَّا تَشْكُرُونَ ﴿٩﴾

Artinya : " Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya roh (ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur ".

e) Surat Al Mulk ayat : 23

قُلْ هُوَ الَّذِي أَنشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ قَلِيلاً مَّا تَشْكُرُونَ ﴿٢٣﴾

Artinya : " Katakanlah: "Dia-lah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati". (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur ".


B. Arti Pendidikan Agama
Arti pendidikan agama disini mencakup dua dimensi yaitu esensi dan institusi,

1) Dimensi Esensi

Yaitu pendidikan agama perlu diberikan sejak dini, agar peserta didik menjadi manusia beragama sejak awal perkembangan potensi manusiawinya dan anak dapat diexpose dengan agamanya. Pengertian beragama disini ditekankan pada kesediaan dan kemampuan mengamalkan ajaran agama dalam hidup keseharian. Hidup beragama membentuk moral keagamaan yang terwujud sebagai public culture yang bertumpu pada private culture;

2) Dimensi Institusi

Yaitu pendidikan agama membutuhkan lembaga dan pranata yang mampu malayani pengembangan, pemahaman, pendalaman masalah – masalah agama, terutama dalam mengadakan upaya penerapan masalah – masalah agama dalam realitas social dan teknikal yang terus berubah dan berkembang. Pendalaman masalah sejarah agama, filsafat agama, dan hukum agama membutuhkan institusi yang memadai.



C. Pentingnya Peranan Agam dalam Pembangunan Bangsa
Peranan agam dalam pembangunan bangsa merupakan keharusan, mengingat :

1) Esensi agama sebagai pembentuk kekuatan moral dan private culture.
Istilah manusia yang beriman dan bertaqwa dan lain sebagainya dalam idealisasi manusia indinesia seutuhnya itu tidak mungkin terwujud tanpa peran agama;
2) Esensi agama sebagai keyakinan dan pandangan hidup yang memperkuat moral Bangsa
Agar bangsa ini mampu mengendalikan dan meristriksi arus kemajuan sains dan teknologi. Public culture yang kita miliki menghendaki keterpaduan komponen " ke - indonesia – an, ke – intelektual – an, dan keberagamaan.

Kita tidak menginginkan kemajuan sains dan teknologi serta kekayaan pemikiran, tetapi mengalami kemiskinan rohani dan kegersangan batin. Keprihatinan Negara dan masyarakat industri maju seperti eropa dan jepang sudah cukup memberikan pelajaran bagi kita untuk menyongsong tahap industrialisasi masa depan. Al Qur'an berulang kali menyuruh kita melakukan kajian kesejarahan, dengan kata – kata " Siru Fil Ardl " dan " Fanzhuru Kaifa Kana 'Aqibatu….." . hampir semua peradaban yang ditunjuk oleh Al Qur'an sebagai obyek penelitian dan kajian adalah obyek yang mencapai tingkat kemajuan fisik, atau kemajuan keilmuan, namun dalam kehancuran moral keimanan.



III. Kesimpulan
1. Menurut islam ( doktrin Qur'aniyyah ) manusia dibekali dua macam potensi dasar oleh Allah, yaitu : Potensi fisik ( Jasad, raga ), dan potensi ruh ( hidup, akal, dan qalbu )
2. Arti pendidikan agama mencakup dua dimensi yaitu esensi dan institusi :
a. Esensi maksudnya pendidikan agama perlu diberikan sejak dini, agar peserta didik menjadi manusia beragama sejak awal perkembangan potensi manusiawinya dan anak dapat diexpose dengan agamanya;
b. Institusi maksudnya pendidikan agama membutuhkan lembaga dan pranata yang mampu malayani pengembangan, pemahaman, pendalaman masalah – masalah agama.
3. Peranan Agama dalam pembangunan bangsa merupakan keharusan, mengingat : Esensi Agama sebagai pembentuk kekuatan moral dan private culture, dan esensi Agama sebagai keyakinan dan pandangan hidup yang memperkuat moral Bangsa.


IV. Penutup
Demkianlah makalah yang saya susun mengenai esensi pendidikan agama dalam pengembangan manusia, untuk kita pelajari apakah esensi pendidikan agama ( islam ) masa kini sudah sesuai dengan kriteria – kriteria esensi pendidikan agama yang sedikit saya uraikan di atas. Dan pada akhirnya masukan – masukan ataupun kritikan – kritikan yang konstruktif sangatlah penyusun nantikan guna membenahi makalah saya yang selanjunya.










DAFTAR PUSTAKA

Al Qur'an dan terjemahnya, Proyek Penggandaan Kitab Suci Al Qur'an, Departemen Agama Republik Indonesia.
Hasan, Muhammad Tholhah, Islam dan Masalah Sumber Daya Manusia. Jakarta : Lantabora Press, 2004, Cet. Ke- 3.
Muhmidayeli,et.all, Membangun Paradigma Pendidikan Islam. Pekanbaru : Program Pasca Sarjana UIN Suska Riau. 2007, Cet. Ke – 1

1 komentar:

  1. JAGODOMINO Agen poker Online Terpercaya dan terbaik di Indonesia

    *Minimal Deposit Hanya Rp 15.000
    *Minimal Withdraw Hanya Rp 30.000
    *Proses Deposit & Withdraw Super Cepat & aman
    *Dilayani Oleh CS yang Profesional dan Ramah 24 Jam
    *Player Vs Player Dijamin 100% (Tanpa Robot)

    *=================[BIG PROMO]=================*

    *Bonus CASHBACK 0.2%-0.5% [SETIAP HARI]
    *Bonus REFERENSI 20% [SEUMUR HIDUP]

    info selanjutnya silahkan hubungi CS 24 jam yang siap melayani anda...
    WA: +855717086677
    BBM: jago288

    Untuk pendaftaran Langsung Kunjungi Link Resmi Kami

    BalasHapus